AIDS merupakan penyakit mematikan yang belum ada obatnya. Penyakit ini menyerang sistem imunitas manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang terjadi karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia yang diakibatkan infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Penyakit HIV/AIDS
Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jadi, jika terinfeksi HIV, sistem imunitas akan menjadi lemah sehingga orang yang terinfeksi HIV rentan terhadap infeksi oportunisktik dan mudah terserang tumor. Perkembangan virus HIV dapat diperlambat, tapi penyakit AIDS belum ada obatnya meskipun telah banyak penelitian dilakukan untuk menemukan obat dari penyakit yang mematikan ini.
Umumnya, virus HIV ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung virus HIV. Cairan tubuh yang menjadi perantara virus ini antara lain darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Penularan virus HIV pun dapat melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, hubungan ibu dan anak selama kehamilan, dan bentuk kontak lainnya yang melibatkan cairan-cairan tubuh tersebut.
Para ilmuwan berpendapat bahwa penyakit HIV/AIDS berasal dari kawasan Afrika. Bahkan, badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) menegaskan bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu wabah penyakit yang paling mematikan sepanjang sejarah kehidupan manusia.
Gejala dan Komplikasi HIV/AIDS
Orang yang terinfeksi HIV/AIDS rentan terhadap infeksi oportunistik. HIV/AIDS akan mempengaruhi hampir semua organ tubuh manusia. Penderita HIV/AIDS akan lebih berisiko tekena kanker seperti Sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekbalan tubuh yang disebut limfoma.
Pada umumnya, penderita HIV/AIDS memiliki gejala infeksi sistemik, seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, lemah, dan terjadi penurunan berat badan. Sementara, infeksi oportunistik yang dialami penderita HIV/AIDS bergantung pada frekuensi terjadinya infeksi tersebut an wilayah geografis tempat penderita HIV/AIDS hidup.
Penularan HIV/AIDS
Orang yang terinfeksi HIV/AIDS sering disebut ODHA atau Orang dengan HIV/AIDS. HIV/AIDS tidak ditularkan melalui hubungan social, seperti berjabat tangan, bersentuhan, berkomunikasi, dan bentuk interaksi yang tanpa melibatkan cairan darah. HIV/AIDS hanya menular melalui hubungan seksual (berganti-ganti pasangan) dengan orang yang terinfeksi HIV/AIDS, melalui jarum suntik yang yang tidak steril, transfusi darah yang mengandung HIV/AIDS, dan melalui ibu hamil kepada bayinya saat masih dalam kandungan, saat melahirkan, atau melalui air susu ibu.
Penanganan HIV/AIDS
Sampai sekarang ini, belum ada vaksin atau obat untuk meyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Jadi, agar terhindar dari HIV/AIDS, jauhilah seks bebas dan penggunaan jarum suntik secara bergantian. Akan tetapi, ada cara untuk menangani HIV/AIDS. Caranya dengan Terapi Antivirus.
Terapi antivirus merupakan cara penanganan HIV/AIDS terbaru yang dilakukan dengan cara terapi antiretrovirus yang sangat aktif (highly active antiretroviral theraphy). Namun, yang ditemukan pada 1996 ini sangat bermanfaat bagi para penderita HIV/AIDS. terapi ini memungkinkan stabilnya gejala dan jumlah virus dalam darah, tapi tidak dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.
Hukum Sosial
Pada umumnya, hukum sosial bagi penderita HIV/AIDS lebih berat dibandingkan dengan penyakit mematikan lainnya. Bentuk hukuman sosial bagi penderita HIV/AIDS antara lain tindakan pengasingan, penolakan, diskriminasi, dan penghindaran terhadap orang yang terjangkit HIV/AIDS.
Hal ini terjadi karena pandangan masyarakat yang beranggapan bahwa penyakit HIV/AIDS menular karena hubungan seks bebas (berganti-ganti pasangan) dan penggunaan jarum suntik (narkoba suntik). Hal tersebut merupakan penyebab diberlakukannya hukum sosial bagi penderita HIV/AIDS.